ku berjalan sendiri.
Bersama derayan air mata.
bertemankan rintikan permata dari langit.
begitulah hidup ku kini
setelah kau pergi.
mudahnya kau berpaling dariku.
Bagaikan tiada apa.
sempit dunia terasa.
sendiri lagi ku kini.
berperang bersama hati ketulusan.
dulu aku lah segalanya.
permaisuri di istana loka.
di hias permata sinar memancar bercahaya.
lafas ku bagaikan titah bijaksana.
diketika itu aku x menduga.
suatu masa kan turun tahta.
kerna percaya lidah indah pendusta.
Yang pasti kini aku mencari penawar.
mengubati sarat luka dilambung ombak menggila.
kepura-puraan bagaikan pedang yg menghiris.
Kadang kala menyusuk bisa yg kurasa.
tidak dapat kugambar kan derita.
hidup di dusta si dia yg ku cinta.
x dapat ku bayangkan.
saad ku terdampar derita.
kau bagaikan berpesta gembira.
Pasti kali ini kau ingin kan aku mati.
dengan penuh tragis dan sepi.
setitik2 air mata kusirami cinta.
indah segar dibajai setia.
dari seni kupupuk dewasa.
namun matangnya x sempat ku rasa.
sesalanya tidak terhingga.
dewasanya mengajar derita.
tidak seperti yg kusangka.
tidak seperti yg kuduga.
semakin dewasa semakin setia.
semakin kuat ikata simpulan kasih
bagaikan tidak terhurai tangan.
ini lah jiwa yg kau biar pergi.
jiwa yg kau sangka mati.
kini aku megah berdiri dengah harga diri.
bukan indah berkata.
cuma bukti yg ku jelma.
cinta yg pasti kini kan ku miliki.
bukanya cinta mengundang derita.
Kerna percaya bicara pesona.
@@@@@ RICO NARUMI (RS)@@@@@
Tiada ulasan:
Catat Ulasan