Akhiri sebuah cinta itu pabila aku berserah kepadanya.
sesunggunya engkau makluk yang ku sayang.
Ku memohon kepadanya hadikanlah diri mu untuk ku
namun dia lebih mengerti setiap kesulitan.
Berantakan kemudia mendatang menjelang bimbang.
Akhinya cinta itu ditangisi bersama bergemerlapan sinar.
peterakna biru lembayung meredupkan kelopak alis yang berkaca.
Tega kalian berpesta ketika sepi memamah rakus setiap inci tubuhku.
kamu wahai manusia yang jelas tersenyum kerna disimbahi permata.
Di iringi senyuman tertawa bersenda loka bersama bijana kamu tadahkan.
Ini cuma sebuah sandiwara kehidupan ketika berlangsung kawa sebuah ikatan.
Pabila malam rakus memamah sepi.
Nescaya aku akan hadir sebagai banyang meranapkan kegembiraan .
Sesampainya banyangan ku engkau tidak bisa bernafas lagi.
Engkau tidak betah tersenyum malah terus berdiam meratap hiba malam-malammu.
Hadirnya bayangan ku bukan untuk menyalahi laku.
Tibanya cuma rasa bersalah yang terukir ketika janji dimungkiri.
Ketika kau sedih ,Ketika kau dipersia ketika kesakitan melayani jasatmu.
Aku senentiasa berdoar agar kau ketemu pengganti peneman jiwa.
Kerna kesensaraan itu bisa membuatkan kau berpaling bersama airmata ke jurus hati ku.
Wahai sayang kau kulepaskan kerna pemutusan bersama kalam suci.
Didalam dinding besi tegak berdiri berbutang kekunci.
Mengheret ku kebawah .
Segala ego ketegasan aku ranapkan bersama titisan air mata.
Seluruh mayapada ini menjadi saksi akan ketulusan yang aku iklas mencintai mu.
Pujaan hati isikan pengetian disetiap penghidupmu.
Agar bisa dikau lengkapi dirimu.
Janganlah engkau menuding diri sambil berguling keserupan.
Mengungkap penama diriku agar kejahilan ku bisa kau canagkan.
Aku bagi mu mungkin tidak sesempurna dia .
Namun aku bukan sang munafik mengalunkan lirikan syirik.
membakar kemian memuja selain dari yang kuasa.
wahai jasat-jasat yang memungkiri tuhan mu.
kembalilah merebut redho ilahi ,jangan merosak keji.
Melabuhkan tirai namun hati masih belum suci.
Bersolat namun masih belum mengerti.
kerna iktikat hati tidak secantik hijab yang di langsiri.
Akidah menyalahi watak.
Kita masih mampu berdusta meskipun tubuh dibaluti rapi.
Namun iman bukan busana indah sekadar hiasan menzahir perkerti.
iman itu letaknya didalm hati percaya sambil membuktikan kepercayaan.
Ya Allah berikan kemanisan iman kepadanya kerna hati itu sudah fana.
kerna diracuni dunia semata.
Wahai dunia yang dipuja .
perlihatkan lah siapa yang lebih berkuasa .
Kerna kau juga tercipta sebagai penyata .
Akan kekuasaan Allah.
Sentapkanlah lamunanya agar ia bisa mengerti.
Bukan menyalah erti .
Dia ingin menjadi bintang namun namun jauh dari hidupan.
Dia mahu nama dan kuasa.namun jauh dari pencipta.
sedarlah kamu yang disana sifat yang berkuasa jangan diguna .
kelak diri mu kan binasa malah dihina,dicerca .
Tiada layak bagi hambanya mengunakan sifat yang maha pencipta
Tiada ulasan:
Catat Ulasan